Peduli SUPELTAS, Proyek Sosial Asal Solo Berhasil Raih ‘The Most Inspiring #ProjectPassion’ lewat PassionVille 2017

|

Yogyakarta, 19 November 2017 – Kompetisi Passion terbesar tahun ini, PassionVille 2017, akhirnya mengukuhkan Dodik Murdiyanto melalui proyek sosial ‘Bernapas Bersama Peluit’ sebagai pemenang utama dengan titel ‘The Most Inspiring #ProjectPassion’. Dodik yang berasal dari Solo berhak mendapatkan pendanaan dari Wismilak Foundation sampai project yang ia tekuni rampung dan dapat diaplikasikan ke masyarakat. serta medapatkan output yang diharapkan. Selain itu, sebagai pemenang utama, Dodik juga akan mendapatkan reward tambahan berupa experience grant yang dapat digunakan untuk mengikuti workshop, seminar ataupun exhibition yang mereka inginkan untuk memperdalam passion dan mendukung proyek ‘Bernapas Bersama Peluit’ ini agar dapat lebih berdampak terhadap masyarakat luas.

‘Bernapas Bersama Peluit’ merupakan project passion yang menaruh perhatian lebih terhadap lingkungan sosial (human interest), khususnya kepada para SUPELTAS (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) yang berada di kota Solo. “SUPELTAS lahir di kota Solo sejak tahun 2005 silam, dan selama itulah masyarakat kota Solo telah merasakan manfaat dan kebaikannya. Yang akan saya lakukan, tidak lain dan tidak bukan, bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka, terutama dalam masalah kesehatan. Pengatur lalu lintas yang diasuh secara resmi oleh Kepolisian ini kerap menggunakan peluit untuk membantu tugasnya, dan ini membuat mereka tidak pernah memakai pelindung wajah atau masker. Paparan polusi yang ada di jalan tentu saja akan membuat kesehatan mereka menurun”, jelas Dodik.

Konsep ‘Bernapas Bersama Peluit’ bertujuan menciptakan inovasi masker baru untuk para SUPELTAS di mana peluit juga dapat digunakan secara bersamaan. Dengan desain khusus sebagai identitas SUPELTAS, masker ini akan memiliki filter serta lubang sebesar 8 cm agar para sukarelawan ini dapat bebas menggunakan peluitnya tanpa khawatir terpapar banyak polusi. Pada tahap awal, Dodik berencana untuk memproduksi sebanyak 50 unit masker untuk 50 SUPELTAS di kota Solo, di mana peluncurannya direncanakan akan dijadikan Hari SUPELTAS Indonesia.

Terpilihnya ‘Bernapas Bersama Peluit’ menjadi pemenang utama ini sekaligus merampungkan ajang PassionVille 2017. Semangat Passion for Nation yang terus digaungkan semakin mengokohkan ajang ini sebagai kompetisi passion terbesar di Indonesia. Eksis sejak tahun 2013, setiap tahunnya lahir karya-karya bernilai yang 

lahir dari ide-ide yang dikawal oleh PassionVille dan didukung penuh oleh Wismilak Foundation ini.

Rene Soehardono dan Erix Soekamti, 2 (dua) mentor dari kompetisi #ProjectPassion tahun ini menilai karya-karya yang lahir merupakan proyek-proyek sosial yang akan memberikan dampak positif luar biasa bagi masyarakat sekitar. “Konsep-konsep yang disajikan sangat unik, sangat feasible diaplikasikan di tengah masrakat dan saya yakin pemenangnya akan mendapat apresiasi yang luar biasa, sejalan dengan misi PassionVille itu sendiri, Explore Your Passion, Inspire the Nation,” ujar Rene Soehardono.

Hal tersebut turut diamini oleh Edric Chandra, penggerak #ProjectPassion yang didukung pleh Wismilak Foundation. "PassionVille adalah wadah bagi anak-anak muda dengan semangat dan passion yang menggebu-gebu untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Didukung penuh oleh Wismilak Foundation, kami mempersembahkan anak-anak muda dengan karya dan aksi nyata untuk Indonesia. Di tahun-tahun mendatang, PassionVille akan menjadi program yang terus mendukung gerakan ini," ujar Edric seusai memberikan penghargaan.

Pengumuman pemenang berlangsung pada saat acara Big Bang PassionVille 2017 di Lapangan Maguwoharjo Yogyakarta kemarin malam (18/11). Selain ‘Bernapas Bersama Peluit’, kompetisi #ProjectPassion PassionVille tahun ini juga memberikan penghargaan untuk proyek ‘Payung Teduh’ karya grup Muthiah Zahrah dari Yogyakarta sebagai 'The Remarkable #ProjectPassion'. ‘Payung Teduh’ adalah proyek pembuatan kanopi di jalan-jalan ringroad Yogyakarta yang kering dan gersang. Kanopi ini ditujukan untuk melindungi para pengendara motor dari sengatan sinar matahari. Namun, untuk menambah nilai estetika untuk kota Yogya yang dikenal sebagai kota seni, kanopi akan dibuat dari banyak payung dengan bermacam warna yang menarik.

Selain pengumuman pemenang #ProjectPassion, pada Big Bang PassionVille 2017 kemarin juga digelar PassionCelebration Music Concert yang menampilkan para musisi indie Indonesia, antara lain yaitu Payung Teduh, Mocca, Barasuara, Stars & Rabbits, serta Kimokal.

“Big Bang PassonVille 2017 adalah perayaan akan passion. Kami bermusik juga karena passion yang membara. Semangat kami akan passion sejalan dengan semangat PassionVille, jadi senang sekali rasanya bisa ikut jadi bagian dalam event keren ini,” imbuh Istiqomah Djamad atau yang lebih dikenal dengan Is, vokalis Payung Teduh dan Arina Ephipania, vokalis Mocca yang turut andil menggerakkan para passioners di tahun ini.

Selain menyaksikan penampilan para musisi, berbagai keseruan lainnya juga dapat ditemukan di area konser ini, di antaranya adalah: #ProjectPassion booth dari para 

finalis PassionVille 2017 & pemenang #ProjectPassion 2016 “Voice for Changes” dan “Museum Ziarah Kenangan”; berbagai macam jajanan dan kuliner bekerjasama dengan komunitas Foodtruck Jogjakarta (FDJ) dan DSC Creative Market. Ada
juga booth khusus yang memasarkan merchandise kreatif dan unik ala PassionVille yang semakin memeriahkan acara ini.

Di usia yang telah menginjak 5 tahun, PassionVille akan melanjutkan pencarian sejumlah passion baru di tahun depan. Dengan konsep yang berbeda dari tahun- tahun sebelumnya, PassionVille optimis untuk terus melaju memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Peduli SUPELTAS, Proyek Sosial Asal Solo Berhasil Raih ‘The Most Inspiring #ProjectPassion’ lewat PassionVille 2017 Lihat selengkapnya [PDF]